Saturday, November 9, 2013

Our Honey Trip #2

..::: Honey Trip - Our Escapade :::..



 " Kami tetap melanjutkan perjalanan meski jalur yang di lalui makin gelap dan kondisi jalan pun makin rusak. Terus menanjak sampai akhirnya kami berhenti sejenak untuk memastikan jalur di GMaps, memang ini benar jalur yang kami tuju, tapi dengan kondisi yang gelap, dan semakin menjauh dari perkampungan. Kami pun memutuskan untuk balik kanan dan kembali ke jalur utama. Tapi masih penasaran dengan jalur tersebut, sambil cari tempat untuk makan malam kami menanyakan kepada warga sekitar mengenai jalur tersebut."

 " Menurut pedagang Nasi Goreng tempat kami makan, jalur tersebut memang bisa tembus ke Garut Via Kawah Kamojang, namun jalurnya adalah jalur kampung dan melintasi perkebunan-perkebunan. Yang biasa melewati jalur tersebut adalah warga sekitar yang pergi ke ladang, dan motor yang di gunakan adalah motor yang sudah di modif ala motor trail. Damn, lagi2 disuguhi jalur seperti itu oleh Google Maps. Memang bisa menghemat waktu jika lewat jalur itu, "sekitar 1 jam perjalanan bedanya" menurut si Akang nasi goreng menerangkan. " 




Kami melanjutkan perjalanan melalui jalur utama menuju Garut. Jam menunjukan pukul 20.13 saat kami melalui pertigaan Nagreg. Jalan pun lancar, hanya saja agak sedikit padat saat melalui jalan menanjak karena sedang dalam perbaikan. Saat mulai masuk kota Garut, kami pun mulai mencari penginapan terdekat, karena jam sudah menunjukan pukul 21.30. Di pertigaan arah ke Cipanas, kami putuskan untuk  kearah sana, karena biasanya di daerah wisata banyak penginapan. Benar saja, tak jauh dari pertigaan tersebut, kami menemukan penginapan di sebalah kiri jalan. Diluar rencana memang kami menginap disini, karena awalnya kami berencana untuk menginap di Penginapan Darajat Pass.  Tapi waktu sudah terlalu malam, dan si Gendo pun sudah mulai ngantuk. Kami pun langsung beristirahat disini.



Hingga pagi hari kami terbangun, kami belum tau gmn kondisi di luar sana. Hanya saja dinginnya cukup membuat kami kedinginan. Saat pertama kali buka pintu, ternyata pemandangan sekitar cukup mempesona. 



Empang Peliharaan Ikan


Di sisi sebelah kanan penginapan, tampak barisan pegunungan menjulang, di tambah matahari terbit di celah pegunungan tersebut. Disi sisi belakang penginapan, ada perkampungan dan sawah ladang warga sekitar.




Garut di pagi hari



Pemandangan di Belakang Penginapan




Di depan penginapan pun ada gunung menjulang, entah namanya gunung apa. Jika dilihat di Google Maps, itu adalah Gunung Guntur. CMIIW... :D




Gunung Guntur


Kami pun keluar untuk mencari sarapan. Muter-muter jalan kaki ngiterin kampung untuk cari sarapan, tapi dah jalan cukup jauh masih belum ada warung yang menjajakan menu sarapan. Akhirnya nemu warung yang menjual sarapan, Bubur Ayam, Nasi kuning, pecel dan Kupat Tahu. Lumayan lah untuk ngisi perut sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah sarapan, kami pun balik ke penginapan untuk perjalanan selanjutnya.


Sarapan Pagi di Cipanas

SiGendo sarapan Kupat Tahu

Penginapan yang kami kunjungi ini adalah Penginapan Empang Asri, Berlokasi di Cipanas - Garut, sekitaran sini lokasinya : -7.175519,107.885739. Dengan harga yang agak murah, pelayanan yang cukup ramah, lumayan untuk di jadikan tempat bermalam di daerah garut bagi mereka yang berdana minim. Hanya dengan Rp.120.000 bisa bermalam disini.

Penginapan Empang Sari, hanya Rp.120.000/malam
Penginapan Empang Asri - Nyaman dan Murah
Tepat jam 7.30 pagi, kami melanjutkan perjalanan ke Kawah Darajat. Sebelum berangkat, sempat mapping route ke Kawah Darajat menggunakan Gmaps di BlackBerry. Jalur diarahkan melalui jalur kampung, kalo sudah siang begini mah masih berani kalo disasarin sama Gmaps. 

Perjalanan pun di mulai. Benar saja, jalur yang di lalui adalah jalur perkampungan, menuju kota Garut. Jalurnya melalui tengah perkampungan, melalui tengah sawah yang lagi di garap oleh si petani. Pemandangan gunungnya pun begitu indah di pandang. Bahagia tentunya penduduk sini, tiap hari dapat melihat pegunungan dan pesawahan, dengan udara yang sejuk seperti ini. 

Jalan Alternatif Perkampungan
Pak Tani membuat jalur penanaman padi


Para Wanita mencabut benih padi yang siap di tanam

Setelah keluar dari jalur ini, kami ketemu jalur utama menuju Samarang yaitu Jl. Raya Samarang. Dari sini kami melanjutkan perjalanan dengan kecepatan sedang sambil menikmati perjalanan ini. Dengan kondisi jalan yang tidak terlalu ramai, sehingga tidak terlalu merepotkan bawa si Cleo dengan Full Box. Hanya agak sedikit padat saat ketemu pasar. 


Jl. Raya Samarang menuju Jl. Cikamiri


Tampak Kawah Papandayan di kejauhan


Setelah riding sekitar 8km, ada petunjuk jalan. Si Gendo yang menjadi Co-Rider memberitahu untuk berbelok kanan, karena di GPS BB menunjukan berbelok kanan di pertigaan ini.  Cleo pun di arahkan untuk berbelok kanan di pertigaan depan. Perjalanan di lanjutkan dengan kecepatan yang masih sedang. Kondisi pun masih lengang, dengan jalanan yang cukup mulus, agak menurun dan menanjak dengan beberapa kelokan. 


Sirnajaya - Samarang menuju ke Kawah Darajat





Kondisi jalan yang lengang, tetap harus hati-hati



Kawah Papandayan dari kejauhan


Sisi Jalan sebelah Kiri - Gunung Cikuray Sepertinya



Darajat Pass pun sudah terlihat

Taklama pun kami sampai di Darajat Pass, tempat yang seharusnya dari semalam kami sampai disini. Kami langsung mencoba untuk menanyakan ketersediaan kamar, karena memang kami tidak melakukan reservasi sebelumnya. Ternyata masih ada kamar sampai hari sabtu siang, ya sudah tidak masalah. Karena memang Sabtu pagi kami akan turun ke bawah untuk pindah penginapan dan mandatangi acara "NGOPI BARENG" di Telaga Bodas yang di adakan oleh NUSANTARIDE.

Kamar yang kami pilih adalah kamar tipe Kamar Std, yaitu Kamar Type 1 dengan Dua Kasur, Single dan Double Bed, TV, dan Dispenser. Dengan biaya Rp.250.000/malam untuk weekday dan Rp.350.000/malam untuk weekend. Kami pun rencana bermalam disini untuk 2 hari, yaitu Kamis dan Jumat, Sabtu kami harus Check Out karena sudah ada yang booked. Setelah proses Check In selesai, kami langsung membawa semua Box ke kamar, dan kami dapat kamar tepat di depan Kolam Pemandian Air Hangat. Jadi lebih mudah kalo ingin berendam saat kedinginan.

Sempat berkeliling sebentar untuk melihat fasilitas yang ada di Penginapan Darajat Pass, ternyata cukup lengkap. Mulai Kolam Renang yang besar, Water Boom, Water park. Lapangan Parkir yang luas, dan jalur tracking kebon teh yang cukup luas. Gajebo yang cukup banyak di beberapa tempat, bisa di jadikan lokasi untuk makan dan beristirahat.



Cleo Saat sampai di Darajat Pass



Cleo dengan background Gunung Cikuray



Kolam Pemandian Air Hangat


Gajebo-gajebo untuk beristirahat


Gajebo di tepian Kolam


Water Park - Darajat Pass

Setelah berkeliling, kami pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di kamar. Sebelum kami keluar untuk mencari makan siang di warung-warung kecil di daerah sini. Kami memang lebih suka makan di warung-warung kecil. Disamping harganya yang lebih masuk akal, dan mudah keluar dompet. Menu makanannya pun lebih bisa di terima di perut kami. 


Dan disinilah, di kamar inilah kami beristirahat. 


Kamar kami menginap


..:: BERSAMBUNG ::..
Our Honey Trip #1

No comments:

Post a Comment