Tuesday, November 12, 2013

Our Honey Trip #3



..::: Honey Trip - Our Escapade :::..


SEBELUMNYA...


"Setelah berkeliling, kami pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di kamar. Sebelum kami keluar untuk mencari makan siang di warung-warung kecil di daerah sini. Kami memang lebih suka makan di warung-warung kecil. Disamping harganya yang lebih masuk akal, dan mudah keluar dompet. Menu makanannya pun lebih bisa di terima di perut kami. 



Dan disinilah, di kamar inilah kami beristirahat. "



Setelah beristirahat beberapa saat, sayang sepertinya kalo hanya di kamar saja, akhirnya kuajak si gendo untuk keluar. Keliling penginapan sebelum makan siang. Kami pun muter2 keliling penginapan. Melalui jalur tracking kebun teh, kami menikmati udara yang sejuk, yang jarang sekali ada suasana seperti ini di Jakarta. Sampai akhirnya kami menemukan sebuah gajebo di taman yang lumayan buat neduh dari teriknya matahari.  Kami duduk sebentar, sambil ngobrol-ngobrol berdua menikmati suasana yang jarang sekali kami temukan selama ini. Tak terasa perut pun sudah mulai mengumandangkan laparnya, segera kami keluar untuk cari makan siang.


Gajebo Darjat Pass


Si Gendo ngadem di Gajebo
Setelah beberapa saat kita ngobrol,langsung kami keluar untuk cari makan. Target kita makan siang ini hanya warung kecil di sekitaran daerah sini. Kita coba untuk cari ke daerah atas, sekalian mau liat kawah Darajat. Ternyata jalan ke kawah Darajat di tutup untuk umum, karena memang bukan jalan untuk umum. Kami pun turun ke bawah. 


Celingak-celinguk liat sekitar, ada sesuatu yang bikin penasaran. Ada kepulan asap putih di sebelah kiri jalan. Jadilah kita turun ingin memastikan. Setelah jalan beberapa meter dan melihat sumber asap tersebut, ternyata jaraknya tidak terlalu jauh, tapi justru jadi kuatir ninggalin Cleo terparkir di pinggir jalan tanpa ada yang nungguin. Niat melihat titik kawah itu pun di urungkan. Akhirnya kami cuma bisa ambil foto2 aja...

Jalur balik dari Kawah Darajat
Blusukan ke perkebunan Kol
Si Gendo - Pengen borong kol katanya...
Kami pun melanjutkan turun ke bawah, untuk cari warung makan. Kami masih belum menemukan warung untuk makan siang, cuma ada penjual Bakso Ikan, Cilok lebih sering di sebutnya. Nah, cemilan ini merupakan cemilan kesukaan si gendo, kalo dah liat beginian, dah pasti beli dah.

Cemilannya si Gendo - BAKSO IKAN (CILOK)
Karena kebutuhan inti si perut belum dapet jadi kita harus tetep cari makan. Ga jauh dari tempat beli cilok ada warung kecil. Kami sempatkan untuk coba liat-liat, ternyata tepat seperti yang kami inginkan. Warung dengan Menu masakan rumahan yang menggoda. Tanpa pikir panjang, ane langsung pilih-pilih menu yang ane mau. 


Warung Bu Erni
Menu makan siang ku kali ini benar-benar menggugah selera, ada Rendang jengkol yang legit, Oseng Leunca yang gurih, dan sambel gorengnya yang mantap. Semuanya masih bisa di tebus dengan harga yang sangat logis. Hanya dengan Rp.8000 kami bisa makan sampai kenyang, dan itu semua kita bebas ambil sendiri. Cocok buat mereka yang doyan makan porsi besar.
Menu Makan Siang ku, hanya Rp.8000
Setelah selesai makan dan kenyang kami pun langsung kembali ke penginapan untuk kembali beristrirahat. setelah beberapa saat, Tidak terasa jam pun sudah menunjukan pukul 05.00 sore, waktu yang pas untuk berendam di pemandian yang ada di depan kamar. Kita pun mulai mencoba wahana yang ada di DP (Darajat Pass). Mulai dari Sekedar berendam di kolam, main air di Water Boom, sampai nyobain Hydro Therapy. Semuanya Free buat tamu yang menginap disini.

Setelah selesai main air, kami pun hanya menghabiskan waktu di kamar sambil makan malam dan nonton tv sampai tertidur. Dinginnya udara malam disini, bener-bener bikin mengigil.

Kami bangun agak siang, sekitar jam 7.00 Pagi, ternyata pagi hari di DP benar2 menakjubkan, saat kami bangun pagi dan membuka pintu kamar. Dengan udara yang masih sangat dingin, namun suasananya sudah agak terang. Terlihat di kejauhan Gunung Cikuray dengan indahnya.

Setelah cuci muka dan sikat gigi, kami langsung ke Restaurant yang ada di DP untuk sarapan pagi. Menu sarapan hari ini adalah Nasi Goreng+Telor mata sapi, dan segelas teh manis. Kami pun memilih untuk sarapan di Gajebo yang menghadap ke Gunung Cikuray. 

Sarapan kali ini indah bener, Nasi Gorengnya mantap, di tambah dengan pemandangan yang indah, bikin hari ini lebih semangat untuk muter-muter kota garut.


Nasi Goreng Darajat Pass


Gunung Cikuray


Si Gendo Setelah Sarapan
Setelah makan kami langsung bersiap untuk berangkat ke Spot selanjutnya, Kawah Papandayan. Jika di lihat dari Maps yang sudah kami persiapkan, jarak dari Kawah Darajat ke Kawah Papandayan tidak terlalu jauh, hanya sekitar 30-35km, dapat di tempuh dalam 1 jam perjalanan. 

Tepat jam 9.00 kami berangkat dari DP menuju Kawah Papandayan. Kuatir dengan jalur yang akan kami hadapi, kami hanya menggunakan side box untuk membawa keperluan. Dengan bermodalkan petunjuk peta yang ada di BB, kami pun menelusuri jalan. Si Gendo yang menjadi Co-Rider pun dengan sigap memberi tahukan jalan yang harus kami lalui. Dengan kecepatan sedang, selama 1 jam kami sampai di Daerah Cirandog. Dari Jalan utama tadi, kami sudah mulai memasuki jalan kampung, masih sesuai dengan yang di tunjukan di Maps. Jalannya makin lama makin terus menanjak. Hingga akhirnya dapat informasi dari Si Gendo, bahwa kita sudah sampai di titik terakhir yang ada di Maps. Kami pun berhenti sejenak di sebuah warung untuk memastikan. Ternyata benar, jalur ini adalah jalur utama untuk menuju Kawah Papandayan. Jarak masih sekitar 5km dari sini. 


Memastikan jalur dan jajan. :D
Setelah mendapat kepastian, kami pun melanjutkan perjalanan. Jalur yang selanjutnya agak lebih menantang, dengan jalan yang agak rusak, banyak lubang dan agak menanjak. Namun perjalanan pun masih dapat kami nikmati. 


Jalur menanjak


Jalan agak berlubang
Tapi, kita bisa melihat pemandangan yang indah jika kita lihat kebelakang dari jalur ini, Gunung Cikuray masih terlihat indah dari sini.


Gunung Cikuray terlihat dari Kaki gunung Papandayan

Tak terasa, kawah papandayan sudah mulai terlihat, dan WOW... Begitu menakjubkan sekali. Kawah Papandayan dengan asap putih yang masih mengepul. Kawah Gunung Papandayan berada di ketinggian 2665m dpl. Sudah beberapa kali meletus, info yang di dapat di Wikipedia sudah 5 kali meletus. Gunung Papandayan juga memiliki beberapa kawah, Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk.  


Kawah Papandayan
BERSAMBUNG...

Our Honey Trip#1
Our Honey Trip#2




-------------------------------------------------------------------------

6 comments:

  1. luar biasa bulan madunya :D .... lanjutkan

    ReplyDelete
  2. manteb..om!!
    kalo boleh saran buat tampilannya, foto covernya kecilin dikit :)

    ReplyDelete
  3. waahhh, kegedean ya covernya... baiklah Om Bishop, terima kasih sarannya.. :)

    ReplyDelete